Sinergi Dompet Dhuafa dan SPF untuk Menghidupkan Taman Gesang
Selasa, Maret 27, 2018
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Tidak seperti hari–hari Sabtu sebelumnya yang cenderung suram *lah* dan minim kegiatan, hari Sabtu 24 Maret 2018 lalu, saya isi dengan jalan–jalan tipis ke salah satu taman
di Kota Solo. Yap! Taman ini bernama
Taman Satwa Taru Jurug. Tapi bagi warga Solo dan sekitarnya, mereka biasa menyebutnya
dengan nama Taman nJurug, atau yang lebih gampang lagi, hanya dengan menyebut
kata “nJurug” saja, masyarakat Solo pasti akan langsung paham, jika tempat yang dimaksud adalah sebuah kawasan wisata yang
berada di tepi barat Sungai Bengawan Solo.
Pukul 08.25 pagi,
setelah mandi dan sedikit mengisi perut dengan sepotong roti, saya mulai memacu
kendaraan menuju titik kumpul sesuai perjanjian. Ya, karena kali ini, saya akan
mengunjungi Taman Jurug bersama teman–teman dari Blogger Solo, beberapa orang perwakilan
dari Dompet Dhuafa, serta perwakilan sebuah organisasi non pemerintah dari Jepang,
bernama Sasakawa Peace Foundation.
Ada apa gerangan?
Selain untuk jalan–jalan berkeliling Taman Jurug, rencananya kami juga akan mengikuti sharing session bersama kedua lembaga
tersebut. Materinya pun tidak jauh–jauh dengan Taman Jurug itu sendiri, yaitu
tentang usaha Dompet Dhuafa bersama Sasakawa Peace Foundation untuk memberikan sebuah
atmosfer baru disatu–satunya kebun binatang yang berada di Kota Bengawan ini.
***
Tak berselang lama, akhirnya rombongan tim Dompet Dhuafa serta Sasakawa Peace
Foundation tiba di Taman Satwa Taru Jurug dan langsung disambut oleh anak –
anak dari beberapa sekolah PAUD yang hadir. Sambil mengibarkan bendera berukuran
kecil dari negara Indonesia dan Jepang, ratusan anak berseragam kaos olahraga
ini mulai menyanyikan beberapa lagu nasional negara kita, seperti Berkibarlah
Benderaku dan Bendera Merah Putih.
Sebagai penutup sebelum melanjutkan
perjalanan menuju tempat berdiskusi nanti, rombongan dari Dompet Dhuafa dan Sasakawa
Peace Foundation menyempatkan diri untuk berfoto bersama, serta singgah sejenak ke shelter
para pedagang oleh–oleh yang berada tidak jauh dengan akses
jalan keluar. Shelter berwarna putih dengan
ukuran 2x2 meter ini merupakan bantuan Dompet Dhuafa dalam memberdayakan beberapa UMKM dan pedagang kecil di Kota Solo, khususnya yang berada di sekitar Taman Jurug.
Setelah berjalan beberapa ratus meter meninggalkan pintu gerbang penyambutan, sampailah kami di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi sharing, yaitu Taman Gesang. Sebuah taman memorial yang masih berada dalam satu kawasan dengan Taman Satwa Taru Jurug.
Sebagai pembuka, Bapak
Yudha Abadi selaku Direktur Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa, mulai
memperkenalkan siapa–siapa saja yang hadir untuk ikut berdiskusi pagi itu. Dari
Dompet Dhuafa ada Pak Andriansyah, Mas Zahron, serta Pak Yudha sendiri.
Sementara dari pihak Sasakawa Peace Foundation – Jepang, ada Mr. Kazuhiko Tada,
Mrs. Akiko Horiba, serta Ms. Mariko Hasyahi. Tak ketinggalan beberapa orang
perwakilan dari pihak Taman Satwa Taru Jurug serta dua orang perwakilan dari
Pemerintah Kota Solo juga ikut hadir untuk membahas rencana kerjasama dua negara ini.
Dompet
Dhuafa, Sasakawa Peace Foundation dan “Atmosfer Baru” untuk Taman Gesang -
Jurug…
Jika dilihat dari segi
geografis, sebenarnya Taman Satwa Taru Jurug cukup potensial dijadikan sebagai destinasi
wisata unggulan di Kota Solo. Selain strategis karena terletak di sisi jalan
utama Solo – Ngawi dan berada tidak jauh dari kampus UNS, kebun binatang ini
juga memiliki lahan hijau yang cukup luas, yaitu sebesar 13 hektare.
Namun sayang, beberapa
fasilitas yang ada di Taman Jurug terlihat kurang diperhatikan. Kaget. Itulah
kesan saya saat pertama kali mengunjungi kebun binatang ini di tahun 2011
silam. Kondisi beberapa kandang hewan yang mulai berkarat dan mengeluarkan bau
yang cukup mengganggu, air danau yang kotor dan berwarna hijau, serta adanya beberapa
spot yang terlihat berantakan dan kurang mendapat perhatian. Nah, salah satu spot tersebut adalah Taman Gesang.
Gapura Taman Gesang yang tampak rusak
Taman yang menjadi
bentuk penghormatan warga Jepang kepada sang maestro keroncong asli Solo ini
terlihat sangat memprihatinkan. Bagunan gapura terlihat berlumut serta beberapa
gazebo yang ada mulai rusak dan tak layak untuk digunakan. Pun dengan kolam ikan
dan batu prasasti yang ada di dalamnya. Terlihat rusak dan teidak terurus.
Mungkin karena alasan inilah, kunjungan ke Taman Gesang dari tahun ke tahun semakin menurun drastis dan terlihat sangat sepi.
Mungkin karena alasan inilah, kunjungan ke Taman Gesang dari tahun ke tahun semakin menurun drastis dan terlihat sangat sepi.
Melihat kondisi Taman
Gesang yang kurang mendapat perhatian, Dompet Dhuafa bersama Sasakawa Peace Foundation mencoba bersinergi
untuk memberikan sebuah atmosfer baru di Taman Gesang. Diharapkan, setelah rencana restorasi dan revitalisasi ini berhasil dilaksanakan, Taman
Satwa Taru Jurug tak hanya dijadikan sebagi tempat wisata saja, namun juga
sebagai pusat pemberdayaan dan edukasi bagi masyarakat Solo dan sekitarnya.
Kerjasama yang menghubungkan dua negara ini tak cukup sampai disitu, Mr.
Tada dari Sasakawa Peace Foundation bahkan juga berencana menjadikan Kota Solo dan
Kota Sono, Jepang sebagai jaringan sister
city, karena kedua kota ini memiliki background sejarah dan kebudayaan yang
hampir sama.
すごい (Sugoi...)
すごい (Sugoi...)
Meskipun bukan Wong Solo asli, tapi sebagai seorang yang masih “nunut” hidup di Solo, saya berharap rencana ini bisa segera terealisasi dan berjalan lancar. Aamiin.
15 comments
DD ada program volunteering ya mas,? saya di invite untuk ikut di sekitar bogor. .
BalasHapusKalau dilihat dari beberapa post di fanpage facebook sama akun instagramnya, sepertinya ada mas. Saya juga kurang paham kalau masalah voluunteeringnya dari DD.
HapusHeyoukoso!
BalasHapusSemoga kebun binatangnya juga gak kayak di Surabaya yang sempat diterpa badai skandal dan masalah ini itu. Semoga binatangnya selalu sehat, amin.
Wah kerjasama dengan lembaga dari Jepang *.* Jepang *.*
Jepang itu negara yang artistik dan memperhatikan estetika. Mereka juga memperhatikan keseimbangan alam, yin-yang, unsur kayu-tanah-batu-air. Makanya ketika tahu kondisi Taman Gesang, kok saya malu ya ^^v
but seem they enjoy that moment tho.
Awal-awal jaman kuliah dulu, juga kondisinya mungkin sama kayak yang Kebun Binatang Surabaya, Za. Tapi makin kesini, makin bagus sih. Kemaren pas kunjungan bareng tim Dompet Dhuafa, juga udah terlihat lebih bagus. Bau juga mulai ilang. Dan ini DD bareng Sasakawa Peace Foundation sekarang baru mau nyoba merenovasi Taman Gesang yang masih terlihat kurang "perhatian".
Hapus2 tahun nunut hidup di solo jg kemarin.. Cuma mau main ke njurug aja ga keturutan haha.. Dan kata orang2 yg pernah kesana di dalamnya sangat memprihatinkan. Mudah2an dg bantuan dan perhatian dari dompet dhuafa ini bonbin jurug bisa lebih baik.
BalasHapusWeh, ngapain mbak? Kuliah apa kerja?
HapusIya memang kurang lebih seperti itulah keadaannya. Tapi sekarang udah lumayan bagus kok. Ada tambahan taman lampionnya juga di bagian depan nJurug. Jadi makin cantik.
Aamiin...semoga terealisasi
Semoga cepat teralisasi. Supaya warga solo punya tempat alternatif untuk wisata. Seru tu kalau asri
BalasHapusAmin ya rabbal alamin. Semangaaaat!
HapusAamiin
HapusTertarik waktu baca kondisi kebun binatang tahun 2011 silam. Kadang iya ya, di Bandung juga gitu. Binatang pada lemes kelihatan kayak nggak punya semangat hidup. Beda banget sama yang ditayangin di film kartun. :P
BalasHapusSoal rencananya, semoga berjalan lancar! \m/
Bikin sedih kalau pas lihat aslinya secara langsung.
HapusAamiin, semoga berjalan lancar dan bisa membuat Taman Gesang dan Taman Jurug semakin bagus
semoga saja nanti kalau udah jadi dan teralisasi dengan baik, warganya jgua menjaga lingkungan taman ini dengan baik karena sudah banyak ruang terbuka tapi terkadang salah digunakan dan multi fungsikan malahan
BalasHapusHarapannya begitu mas.
HapusSetelah dibangun, semoga bisa terawat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tidak disalahgunakan
Baru tau ada Taman Gesang. Mudah-mudahan segera direnovasi ya. Jadi kalau ntar mudik ke Solo, aku bisa main ke sana :D
BalasHapusAamiin
HapusYakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^