ASUS ZenBook UX331UAL : Jawaban dari Keluh-Kesah Seorang Desainer Grafis yang Hobi Jalan-Jalan dan Menulis.
Minggu, September 30, 2018
Berkecimpung di dunia
desain grafis, seolah menuntut saya untuk selalu stand by di depan laptop setiap hari. Duduk mencari referensi,
menggambar sketsa, dan tentu saja aktivitas ini masih dilanjutkan dengan mengubah
sketsa manual ke dalam bentuk desain digital. Dengan bantuan beberapa software serta mouse kecil berwarna merah, goresan gambar pensil yang semula terlihat
kasar dan biasa, bisa diubah menjadi sebuah desain yang lebih artsy dan tampak sempurna.
Ketika seorang Wisnu menggambar sketsa manual
Ya, itulah sedikit
gambaran “di balik layar” dari seorang desainer grafis. Mungkin akan terlihat
sepele dan biasa – biasa saja. Tapi nyatanya, mengolah desain agar terlihat
menarik dan sesuai dengan harapan orang lain itu tidak mudah. Butuh waktu
hingga berjam – jam, atau bahkan berhari – hari, jika desain yang kami kerjakan
memang memiliki detail serta tingkat kesulitan yang tinggi. Belum lagi jika hasil
preview desain bertemu dengan kata
REVISI. Fix! Sebuah momok mengerikan bernama lemburan, siap menghantui kami–para desainer grafis.
Jenuh, stres, bosan, atau
apa pun itu istilahnya, tentu akan selalu ada dan terkadang menghampiri saya.
Rasa jenuh dan stres inilah yang menjadi tanda, bahwa tubuh dan pikiran saya perlu
di fresh-kan kembali, setelah
dipenuhi dengan beban tugas dan aktivitas sehari – hari. Bagaiaman caranya? Banyak!
Yang paling sering saya lakukan adalah dengan beristirahat sebentar dan
menghabiskan waktu untuk jalan - jalan di akhir pekan.
Berawal dari Jalan – Jalan, Saya menjadi Seorang Desainer Grafis
yang Hobi Menulis…
Tidak seperti dulu,
dimana sebagian besar orang jarang sekali menjadwalkan jalan – jalan atau traveling ke dalam agenda mereka, kini, ber-traveling seolah sudah menjadi gaya
hidup yang wajib dipenuhi oleh masyarakat dunia, khususnya bagi generasi
milenial seperti saya. Tuntutan kerja yang semakin tinggi, murahnya biaya traveling, serta adanya teknologi yang memudahkan
manusia untuk mencari referensi seputar tempat wisata dan jalan – jalan,
menjadi penyebab utama, mengapa traveling
cukup booming dan banyak dijadikan
pilihan anak muda untuk “kabur” sejenak dari rutinitas kerja, demi
merelaksasikan diri dan mendapatkan mood
booster untuk beraktivitas di
kemudian hari.
Selain bisa mengurangi
stres dan mendatangkan efek relaksasi bagi tubuh, lewat traveling di akhir pekan, saya pribadi juga bisa mendapatkan banyak
cerita seru serta pengalaman baru, saat berkunjung ke tempat – tempat yang saya
jadikan sebagai destinasi jalan – jalan. Mulai dari ribetnya packing barang bawaan, harus berjalan
kaki hingga berjam – jam, rela panas – panasan demi sebuah foto kekinian–seperti saat saya jalan – jalan ke Pantai Kunir di Pacitan, bahkan, saya sempat mengalami sebuah “tragedi receh”
ketika trekking ke Bukit Mongkrang, yang menyebabkan perjalanan saya dan teman
– teman saat itu sedikit lebih lama dari perkiraan waktu sebenarnya.
Salah satu dokumentasi setelah saya mengalami "tragedi receh" di Bukit Mongkrang
Wah, sayang juga, nih, kalau cerita – cerita seru selama traveling hanya bisa saya nikmati sendiri. Foto – foto dokumentasi pun lumayan banyak dan cuma “ndekem” menuh - menuhin drive penyimpanan di laptop. Mungkin saya share lewat tulisan di blog, boleh juga, ya?
Wah, sayang juga, nih, kalau cerita – cerita seru selama traveling hanya bisa saya nikmati sendiri. Foto – foto dokumentasi pun lumayan banyak dan cuma “ndekem” menuh - menuhin drive penyimpanan di laptop. Mungkin saya share lewat tulisan di blog, boleh juga, ya?
Berawal dari keresahan
inilah, akhirnya saya mencoba untuk berbagi cerita perjalanan melalui blog
pribadi yang saya miliki. Blog yang awal mulanya hanya berisi tulisan curhatan,
kini sudah memiliki satu buah label (tag)
tambahan dengan kata kunci : jalan – jalan. Belum banyak memang, tapi semoga,
sedikit cerita perjalanan yang saya bagi, bisa dinikmati dan memberikan manfaat
untuk orang – orang yang pernah “tersesat” ke blog ini. Hehe…
Keluh Kesah dari Seorang (yang mengaku) Bloger…
Cerita perjalanan yang
ada di blog wisnutri(dot)com ini, tentu tak terlahir begitu saja. Ada banyak
proses dan tahapan yang harus di lalui, sebelum tulisan resmi tayang dan dibaca
oleh banyak orang. Mulai dari menulis draft,
mencari sumber bacaan untuk menambah referensi, mengedit foto, serta membuat
beberapa inforgrafis dan ilustrasi penunjang untuk mempercantik tulisan. Tahapan
– tahapan ini biasa saya kerjakan ketika ada waktu luang disela – sela
mengerjakan desain, sembari duduk manis di depan layar sebuah perangkat bernama
laptop.
Berbicara tentang
laptop, gadget berbentuk persegi
panjang ini memang bisa dikatakan sudah menjadi soulmate yang siap menemani saya setiap hari. Selain digunakan
untuk membantu pekerjaan saya di bidang desain, aktivitas blogging yang biasa saya lakukan pun bisa berjalan dengan lancar berkat
bantuan dari sang laptop. Dari segi kinerja dan performa, laptop yang saya
miliki saat ini memang bisa dikatakan cukup mumpuni. Digunakan untuk urusan
tulis menulis demi konten blog, oke. Untuk menjalankan software desain seperti Adobe Photoshop dan CorelDraw pun, masih
cukup lancar tanpa hambatan. Satu hal yang terkadang mengganggu saya, adalah bentuk
fisik sang laptop yang terbilang besar dan berat.
Ukuran laptop yang hampir sama dengan besar tas ransel
Dengan ukuran layar 15.6
inchi serta bobot ±2.8 kg, saya sering mengalami beberapa kendala saat menggunakan
laptop, ketika dibawa untuk aktivitas mobile.
Pertama, karena dimensi laptop yang cukup besar, hal ini tentu akan memakan
banyak ruang di tas ransel yang biasa saya gunakan saat bepergian. Minimnya
ruang tas yang tersedia, otomatis membuat saya harus membawa tas tambahan atau
rela untuk tidak membawa beberapa barang yang cukup vital saat pergi jalan –
jalan. Kedua, membawa laptop dengan bobot yang hampir menyentuh angka 3 kg (belum
lagi ditambah dengan berat dari barang lain), sering membuat pundak dan punggung
saya cepat cape dan pegal. Apa akibatnya? Perjalanan yang harusnya terasa
menyenangkan, jadi terasa kurang berkesan, karena faktor kelelahan dan mobilitas
saya yang terbatas.
Perbandingan antara laptop saya saat ini dengan kertas ukuran A4. Besar!
Kendala terakhir,
tentu saja berujung pada produktivitas saya yang kurang maksimal. Karena besar
dan berat, tak jarang saat ber-traveling,
laptop sengaja saya tinggal di rumah atau kost’an. Meskipun bisa meringankan
beban di ransel yang saya bawa, tapi ternyata, hal ini cukup berdampak pada
produktivitas saya dalam menyiapkan bahan – bahan untuk konten blog. Pengennya,
saat traveling pun saya bisa mencicil
satu – dua paragraf tulisan dan mengedit beberapa foto dokumentasi jalan –
jalan. Tapi tak bisa, karena laptop tidak jadi saya ajak untuk “pergi” bersama :(
Traveling dan Blogging tetap Lancar dengan ASUS ZenBook UX331UAL…
Meskipun laptop yang
saya miliki saat ini masih cukup mumpuni untuk menunjang aktivitas saya di
dunia desain grafis dan blogging,
tapi dengan ukuran fisik serta berat yang ekstra besar, hal ini tentu sangat
mengganggu saya, ketika laptop akan saya bawa untuk beraktivitas mobile di luar ruangan, seperti traveling. Nggak mau, dong, hobi traveling dan blogging saya terganggu hanya karena
hal sepele dari sebuah laptop?
Syukur –
alkhamdulillah, kini sudah ada laptop ASUS dari seri ZenBook yang sangat cocok
digunakan untuk kaum “traveller – traveller club”. Laptop tersebut adalah
ASUS ZenBook UX331UAL. Selain dikenal tipis dan ringan, ASUS ZenBook UX331UAL
juga menawarkan beragam kemudahan dan fitur unggulan lain, yang tentunya sangat
mendukung aktivitas saya sebagai seorang yang hobi jalan – jalan dan menulis di
blog pribadi.
Meskipun Tipis dan Ringan, namun Dia Tangguh Tak Terkalahkan.
Jika ada yang bertanya
; “Seberapa tipis dan ringankah ASUS ZenBook UX331UAL?” Maka jangan kaget
ketika saya menyebutkan angka 13.9
milimeter, untuk ketipisan sang laptop, serta 985 gram, untuk berat total dari ASUS ZenBook UX331UAL. Widih….nggak nyampe 1 kg, lho! Dengan
ukuran layar 13.3 inci, ASUS ZenBook
UX331UAL menjadi laptop yang paling
ringan di kelasnya saat ini. Beratnya yang 3X lebih ringan dari laptop yang
biasa saya gunakan, tentu membuat ASUS ZenBook UX331UAL bisa dijadikan laptop
pilihan untuk menemani aktivitas saya ketika jalan – jalan. Ukuran layarnya
yang hanya 13.3 inci serta memiliki tebal 13.9 milimeter, juga dapat dipastikan
akan menambah space sekaligus
mengurangi beban di tas ransel saya. Yes! Akhirnya pundak dan punggung bakal
terbebas dari cape dan pegal – pegal…
Selain dipengaruihi
oleh dimensinya yang kecil, tingkat keringanan laptop ZenBook series ini juga
dipengaruhi oleh penggunaan aluminium alloy sebagai bahan utama
dari chassis ZenBook UX331UAL.
Meskipun dikenal sebagai bahan yang tipis dan ringan, sejatinya aluminium alloy merupakan bahan yang
sangat tangguh dan kuat. Hal ini tentu bukan sekedar isapan jempol belaka,
karena ketangguhan aluminium alloy
pada ASUS ZenBook UX331UAL telah memenuhi standar
military-grade MIL-STD 810G. Dimana adanya standar ini bisa memastikan, bahwa
laptop dapat digunakan di berbagai macam kondisi lingkungan sekalipun. Bahkan,
seorang youtuber, artis, penulis, dan komika (banyak bener profesi dia–hehe), Raditya Dika, pernah membuktikan
ketangguhan aluminium alloy di ASUS
ZenBook UX331UAL, lho!
Butuh bukti? Silakan
lihat video dari Raditya Dika di bawah ini…
Percobaan menghancurkan laptop bisa disaksikan dari menit ke 04:00
Percobaan menghancurkan ZenBook UX331UAL oleh Raditya Dika.
Dibalut dengan Desain yang Elegan, ASUS ZenBook UX331UAL juga Memiliki Performa yang Menakjubkan.
Hadir dengan dua
pilihan warna, yaitu Deep Dive Blue
dan Rose Gold, membuat ASUS ZenBook
UX331UAL terlihat cantik dan elegan. Kemampuan kerja dari laptop produksi ASUS
ini pun tak perlu diragukan. Dibekali dengan prosesor Intel i5 generasi ke-8 serta RAM sebesar 8GB, tentu membuat ZenBook UX331UAL bisa diajak untuk
bekerja cepat tanpa mengenal istilah “program
is not responding”, dan semacamnya. Kecepatan performa ZenBook UX331UAL
juga masih ditambah lagi dengan memori penyimpanan yang cukup lega berbasis M.2 SSD sebesar 256GB. Dijamin! Kerja kita, bakal semakin wush – wush –
wush, tanpa hambatan!
Baterai Li-Polymer yang Tahan Seharian.
Masalah yang
sepertinya umum dihadapi oleh semua pengguna laptop adalah tentang ketahanan
baterai, tak terkecuali bagi saya. Laptop yang sudah berumur, menjadi penyebab
utama, kenapa baterai di laptop yang saya pakai saat ini sudah tidak bisa
bertahan lama lagi. Dengan durasi sekitar 1 hingga 1.5 jam saja, charger harus segera dipasangkan agar
laptop saya tetap menyala.
Ribet? Tentu!
Nah, kejadian seperti
di atas mungkin akan jarang terjadi, jika saya menggunakan ASUS ZenBook
UX331UAL yang sudah dibekali dengan baterai Lithium-Polymer 50Wh. Baterai yang diklaim mampu bertahan hingga 15 jam ini, juga bisa mempertahankan
sebagian besar kapasitas pengisian asli mereka meskipun sudah mengalami ratusan
siklus pengisian daya. Sehingga, masa pemakaian baterai akan 3X lebih awet daripada baterai laptop
pada umumnya.
Membuat Draft Tulisan makin Lancar dengan Backlit Keyboard di ZenBook
UX331UAL.
Ada yang belum tau apa
itu Backlit Keyboard? Istilah gampangnya, adalah keyboard yang bisa menyala.
Apa ada keuntungannya?
Tentu ada! Apalagi
jika kita mengetik sebuah darft tulisan di tempat yang minim cahaya. Adanya backlit keyboard bisa sangat membantu kita
dalam meminimalisir kesalahan ketika mengetikkan sebuah kata atau kalimat.
Selain mengurangi typo, backlit
keyboard di ASUS ZenBook UX331UAL telah di desain dengan optimal dan mempertimbangkan
faktor ergonomi, sehingga memberikan
kenyamanan maksimal saat digunakan
untuk mengetik oleh para penggunanya.
Audio dari Harman/Kardon yang Membuat Suara Jernih dan
Menggelegar Meskipun Tanpa Speaker Tambahan.
Ketika stuck dan tidak menemukan ide untuk
menulis atau membuat desain, biasanya saya akan memutar beberapa lagu melalui software pemutar musik yang terinstall
di laptop. Selain mengurangi stres, mendengarkan musik juga bisa membantu saya
untuk mendapatkan ide – ide baru dalam proses menulis maupun mendesain. Sayangnya,
“ritual” saya untuk mengurangi stres demi mendapatkan ide – ide baru ini agak
terganggu, karena speaker bawaan yang
terpasang di laptop dengan berat hampir 3 kg ini sudah rusak. Alhasil, suara
yang dihasilkan terdengar pecah dan cempreng. Sedih…
Nah, sebagai laptop
yang dibuat khusus untuk para traveller,
ASUS ZenBook UX331UAL ternyata juga ingin memanjakan para penggunanya dari sisi
kualitas audio. Tim ASUS Golden Ear telah mengembangkan teknologi ASUS SonicMaster serta menciptakan
sistem audio yang tersertifikasi
Harman/Kardon di dalam ASUS ZenBook UX331UAL. Sehingga kualitas suara yang
dihasilkan akan lebih “menggelegar”
namun tetap jernih, karena sudah
disesuaikan dengan perpaduan hardware superior bawaan yang ada di ZenBook
UX331UAL.
So, tak perlu khawatir dengan audio laptop yang pecah dan
cempreng, kan? Apalagi sampai memasang speaker tambahan? Nggak perlu…
Koneksi Wi-Fi makin Kencang dengan Teknologi Wi-Fi Master.
ASUS ZenBook UX331UAL
memiliki teknologi khusus bernama ASUS Wi-Fi Master. Dimana dengan adanya
teknologi ini, koneksi Wi-Fi yang terhubung ke perangkat ZenBook UX331UAL akan
terasa lebih cepat dan mampu
menangkap sinyal Wi-Fi hingga jarak yang lebih jauh daripada laptop biasa.
Teknologi yang menggunakan Wi-Fi
802.11ac ini juga menawarkan kecepatan koneksi yang tinggi hingga 867Mbps. Sebagai manusia fakir kuota
dan suka mencari kehidupan melalui koneksi Wi-Fi di akhir bulan, teknologi
Wi-Fi Master di ASUS ZenBook UX331UAL tentu sangat bisa saya andalkan. Mau update blog, bisa. Mencari referensi
desain, bisa. Bahkan, streamingan
video di Youtube dengan kualitas Full HD
pada jarak 300 meter atau lebih pun, juga bisa. Ya Allah, nikmat Tuhan
manalagi yang kamu dustakan, ha…?
Lebih Aman dengan Sensor Sidik Jari.
Memiliki banyak akun
di dunia maya yang mengharuskan untuk mengingat – ingat password, tentu menjadi kerepotan tersendiri bagi saya. E-mail,
sosial media, blog, pin ATM, bahkan laptop pun memiliki kombinasi password yang berbeda. Tak jarang, saya
sering mengalami kesulitan untuk log in
karena lupa dengan kombinasi password
yang saya buat. Dari kasus inilah, fitur sensor
sidik jari yang ada di touchpad dan Windows Hello ASUS ZenBook UX331UAL, akan sangat membantu saya
dalam proses log in dan “mengamankan”
data yang ada di laptop. Cukup dengan satu sentuhan jari saja, secara otomatis
laptop akan terbuka. Praktis!
FIX! ASUS ZenBook UX331UAL Berhasil menjawab Keluh-Kesah Saya…
Setelah membaca dan
menuliskan kembali beberapa keunggulan yang dimiliki oleh ASUS ZenBook
UX331UAL, akhirnya, keluh-kesah saya saat menggunakan laptop berukuran besar serta
bobot yang berat untuk traveling,
bisa teratasi. Dengan bodinya yang tipis dan ringan, ASUS ZenBook UX331UAL bisa
dijadikan sebagai perangkat yang siap diajak untuk beraktivitas di luar
ruangan. Beratnya yang tidak mencapai 1 kg ( tepatnya hanya 985 gram ), tentu
akan membuat saya lebih leluasa bergerak saat traveling, meskipun membawa tas ransel berisi barang bawaan dan
ZenBook UX331UAL.
Tak hanya memberikan
solusi untuk keluh-kesah yang saya rasakan saja. Bahkan, saya diberikan jawaban
“lebih” oleh ASUS. Selain dikenal tipis dan ringan, ternyata ASUS ZenBook
UX331UAL juga memiliki keunggulan lain yang bisa dijadikan bahan pertimbangan,
sebelum saya berniat untuk meminang laptop idaman dari keluarga ZenBook series ini. Dari segi fisik dan desain, chassis ZenBook UX331UAL terbuat dari aluminium alloy yang dikenal tangguh dan
sudah lolos uji standar military-grade MIL-STD 810G. So, nggak usah khawatir jika laptop akan cepat rusak karena faktor
tekanan dari luar. Desain luaran ZenBook UX331UAL pun tampil elegan dengan
2 pilihan warna yang menawan, yaitu Deep Dive Blue dan Rose Gold.
Sementara dari segi performa,
ASUS ZenBook UX331UAL mungkin cocok menyandang gelar “kecil – kecil cabe rawit”. Meskipun mempunyai fisik yang ringan,
namun jangan sepelekan kinerja ZenBook UX331UAL. Dibekali dengan prosesor Intel
i5 generasi ke-8, RAM sebesar 8GB, dan memori penyimpanan berbasis M.2 SSD
sebesar 256GB, membuat laptop dengan kapasitas baterai 50Wh serta berkeyboard
backlit ini sanggup digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan
efisien. Bagaimana? Cocok, kan, untuk seorang desainer grafis
yang hobi jalan – jalan dan menulis? || Yajelas cocok banget!
Sebagai penutup dari
tulisan ini, izinkan saya untuk mengunggah foto dan ikut meramaikan hashtag #2018PakaiASUSZenBook. Salam :)
32 comments
Widdddiiih apik timen ya, ceritane terpesona ma gambar desain yg di kertas foto paling atas, yg masi digambar manual
BalasHapusEmang gitu yekaaaan, ku jg ngrasain hal yg sama klo bru bisa nyekets manual tp blum lihai di ranah digital yg langsung gitu
Pingine bat bet bat bet langsung colok pen tablet ke layar smartphone, tapiì ga due teknologi gambar digital yg mumpuni kyk master desain grafis pro huhuhu
Btw niaaaaaat, jln2e bawae leptop...pegel nu pegel
Nek aku mah catet di aplikasi hp dulu, notepad gitu, bare njuk pindah ke tab, jarang nulis di leptop sekarang, maklum leptopku uda dudul bin uzur, uda terpake sejak skripsweetan tahun 2010 an silam hiks, tuwek banget,
pengen diapgrade blom jd2, klo ga beli asus aja kalik ya hahahaha
*kode ke bapake sit biar ditumbaske lepi
Berhubung aku juga belum punya pen tablet, jadi biasane tak bikin sketsa manual gitu mbak. Baru tak scan, terus tak olah pakai software grasfis, macam Photoshop sama Corel. Tapi kalau udah punya pen tablet, langsung orek-orek di komputer/laptop, mungkin lebih menarique :D
HapusMisal, laptop e nggak tak bawa, alternatifku ya gitu mbak, nyatet kecil-kecilan pakai aplikasi di hp. Biar nggak lupa-lupa banget, misal mau nulis buat bahan blog.
Coba, deh...Bilang sama pak suami, biar di tumbaske laptop ASUS baru. Hehehe
mantap asusnya, pengguna meski generasi yang lama :)
BalasHapusIya, mas :)
Hapusmantebbb banget ini mah bs dibawa kemana2 tanpa harus takut jatuh dan berkeping2 seperti hati ini wkkwkwk
BalasHapusSedih banget baca komentar yang ini XD
HapusUntung si ZenBook UX331UAL tangguh. Insyaallah, jadi lebih aman.
kalau slim memang enak wa kemana2 dibawa kemana2 ya
BalasHapusIya, mbak. Jadi lebih praktis tanpa ribet.
Hapuswuah, ternyata kita sama2 pejuang zenbook, hahahaha
BalasHapusaku pengen yang rose gold
Pejuang yang sama-sama ikutan lomba dari Mbak Katerina :D
HapusAku Deep Dive Blue aja, lah. Tapi kalau dapet yang Rose Gold, juga nggapapa, ding. Wqwqwq
jujur, ini keren banget kalo menurut saya
BalasHapusMantab, ya, Pak. Hehe...
HapusKeren nih laptopnya. BTW, bisa buat gaming ga? Karna laptop tanpa bisa main game buat gue hampa banget. Heheh
BalasHapusTentu bisa, Nda. Masak ya, enggak...Hehe
HapusUwww,adekku bgt nih asus lovers.. Wkwk
BalasHapustak doake koe menang neh yo. Tp sesuk laptopmu sing menang wingi kae kirim ning aku. Wkwkwk
Aamiin...
HapusWegah! Man-eman XD
ra sido tak doake looh, wkwkkw
HapusASUS ZenBook UX331UAL....keren euyy.
BalasHapusMantap review-nya
Terimakasih :)
HapusIni rencana juga mau beli asus lagi buat programming, asuss ku yang lama sudah tidak kuat lagi ingin diganti yang baru, karena yang lama khusus buat desain dan kalau ditambah buat programming mati dah wkwkw
BalasHapusManteb, Ndri! Punya dua laptop ASUS buat kuliah & ngerjain project'an.
HapusBikin mupengnya kebangetan emang Zenbook ini. Lancar lancar, gudlak semoga beneran ganti zenbook tahun ini yakk, aamin
BalasHapusAamiin. Terimakasih mbak :)
HapusSaya sering "jalan-jalan di DUMAY" baru ada dua orang (menurut saya pribadi ya) yang membuat saya menyampaikan hal ini, mereka menulis/mereviw produk tetapi tidak mendewakan produk melainkan pembaca diajak untuk memberi makna dari pengalaman mereka menggunakan produk tersebut, suka bangat,,, menurut saya berimbang, orang yang saya maksudkan adalah mas Wisnu Tri dan mbak Ajeng Veran.
BalasHapusKagum dengan gaya dan apa yang ditampilkan, berimbang dan konstektual... hebat
Terimakasih, mas. Ini saya juga masih belajar :) Coba nanti tak BW ke Mbak Ajeng. Hehehe
HapusAku pribadi nggak melakukan editing foto buat blog, bro. Karena concern-ku memang di konten tulisan. Foto-foto dari kamera cuma ku-resize dan kukasih watermark. Editing malah kulakukan buat Instagram, itu pun cuma ngasih filter template doang, hahaha.
BalasHapusMeski nggak melakukan kegiatan desain grafis, tapi blogger tetap butuh laptop dengan jeroan mumpuni karena membuka tab blog, tab photo resize online, tab watermark online, MS Word, dan folder itu bisa bikin lag kalo komputernya nggak oke.
Aku ke mana-mana kalo traveling bawa laptop. Maklum, klub anak ahensi. Eh iya, sebagai anak agensi, aku ngerti banget dengan revisi dari klien :)
Kalau untuk resize dan ngasih watermark, saya biasanya pakai photoshop sama corel itu. Jadi kalau buka tab browser, pol-polan cuma dashoboard blog sama beberapa referensi bacaan doang.
HapusSedih banget kalau udah denger kata revisi dari klien atau atasan. Berasa kerjaan nggak kelar-kelar :(
Semoga rejekinya lancar ya mas, dari hobi rejeki mengalir...
BalasHapusAamiin...
HapusUdah lihat video diatas, kebetulan subs juga punya bang Radit.
BalasHapusMemang keren sih, terlebih saat ini kebutuhannya nggak cuma ke edit foto, video juga. Jadi butuh spek yang lumayan. Ini keren banget si asus, udah tipis, ringat dan speknya lumayan.
Cocok lah buat dijadikan soulmate ketika travelling
Hapussha langsung searching nyari harganya, mayan juga ya wis. belasan juta hehe
BalasHapusYakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^