Temukan Hal-Hal Ini di Bekasi
Selasa, September 17, 2019
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Kamu, sudah membaca
utas tentang misteri KKN di Desa Penari yang heboh luar biasa di jagat dunia maya?
Kalaupun belum, sepertinya kamu-kamu sekalian juga sudah pada tahu, kan, inti
dari tulisan yang dibuat oleh akun SimpleMan tersebut? Yak, benar! Tulisan itu
bercerita tentang kejadian misteri yang sempat dialami oleh sekelompok
mahasiswa, saat melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata di sebuah kota yang berada
di Provinsi Jawa Timur sana. Ngeri-ngeri semriwing, gaes…
Nah, sekedar
mengingatkan saja, sebelum tulisan KKN di Desa Penari viral dan menjadi trending topic di Twitter, barisan SJW-SJW
Indonesia juga sempat dihebohkan dengan sebuah utas bergenre horor mengenai bus
hantu dengan rute Bekasi menuju Bandung.
Kejadian yang dialami
oleh Mas Hebbie Agus Kurnia ini, ia bagikan melalui instasories di akun Instagram pribadinya dan mendapat banyak respon
dari para pengikutnya. Pun saat cerita mistis ini diunggah di Twitter. Banyak
orang yang tertarik untuk mengikuti pengalaman Mas Hebbie saat menaiki bus
hantu yang para penumpangnya tak terlihat saat di foto itu. Ratusan, bahkan
ribuan like dan retweet pun berhasil “nyangkut” dan melambungkan utas bus hantu
yang berangkat dari Bekasi ini menjadi trending
topic di media sosial.
Lalu, apa hubungannya
tiga paragraf pembuka di atas dengan blog
post kali ini? Ya, sejujurnya, tidak ada, kawan-kawanku. *KEMUDIAN DISLEDING
NETIZEN*. Saya hanya pengen menyampaikan, bahwa selain bus hantu yang
ditumpangi oleh Mas Hebbie, Kota Bekasi sebenarnya juga punya hal-hal menarik
lain yang bisa kita ulik dan nikmati. Salah lima diantaranya adalah tradisi-tradisi
unik yang akan saya tuliskan di bawah ini. Apa saja itu?
1. Sedekah Bumi
Meskipun sudah
berkembang pesat dalam berbagai bidang, ternyata warga Bekasi masih memertahankan
apa yang menjadi adat serta tradisi masyarakat aslinya, termasuk sedekah bumi.
Upacara adat ini menjadi bukti ungkapan rasa syukur masyarakat Bekasi atas
segala keberkahan yang diberikan oleh Tuhan.
Sedekah bumi sendiri
dilakukan dengan mengumpulkan hasil-hasil bumi. Lalu, para tetua atau
orang-orang yang lebih dihormati, bertugas untuk membacakan doa, agar sedekah
bumi yang menjadi ungkapan rasa syukur ini berjalan lancar dan dapat diterima
oleh Tuhan.
Sumber : poskotanews.com
2. Wawanohan
Kemudian, ada
wawanohan, sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Bekasi sebelum
dilangsungkannya pernikahan. Wawanohan ini mirip dengan tradisi ndodog lawang di Jawa Tengah, yang berarti
berkenalan. Dalam wawanohan, pihak laki-laki lajang yang ingin mempersunting
seorang perempuan, harus mengenalkan diri terlebih dahulu dan menanyakan apakah
sang wanita juga masih lajang.
Nah, jika diibaratkan
dalam segi keagamaan, wawanohan ini kurang lebih sama seperti ta’aruf atau proses
perkenalan setelah bertukar informasi melalui data-data pribadi atau riwayat
hidup. Nantinya, setelah proses wawanohan selesai, bisa dilanjutkan dengan
prosesi lamaran sekaligus menentukan waktu yang tepat untuk melangsungkan akad
dan resepsi.
3. Nyorog
Nyorog adalah tradisi
ketika seseorang mengantarkan makanan menuju orang-orang yang dituakan di
kampung saat bulan Ramadan atau perayaan Idulfitri. Kabarnya, tradisi ini sudah
ada sejak ratusan tahun lalu, bahkan sejak masuknya agama Islam pertama kali di
Bekasi.
Uniknya, nyorog ini
sering dijadikan ajang untuk menguji keahlian seorang wanita dalam memasak,
terutama bagi wanita yang masih lajang yang hendak merencanakan pernikahan. Pasalnya,
hasil masakan akan diberikan penilaian, apakah rasanya sudah enak atau masih
perlu ditambahkan bumbu lainnya. Tidak hanya soal rasa, tetapi juga tampilan
dalam penyajian masakan yang diberikan.
Sumber : gomuslim.go.id
4. Ujungan
Ujungan sendiri
mengacu pada seni bela diri dengan sejata berupa tongkat rotan yang memiliki
ukuran beragam. Sebagai pengiring, dimainkan sampyong yang mirip gambag dari
kayu. Ujungan biasa ditampilkan dalam rangka merayakan pesta panen. Karena itu,
pertarungan inipun dilakukan ditengah sawah yang sudah dipanen.
5. Tari Topeng
Kesenian khas Betawi
ini ternyata masih cukup digemari seperti eksistensi musik gambus sebagai seni
tradisional lainnya. Biasanya, tarian ini dimainkan untuk membuat acara semakin
meriah. Bisa saat acara sunatan, pesta pernikahan, atau acara hajatan lainnya.
Tak hanya itu, disisi lain, ternyata tari topeng juga bisa kita jumpai ketika
pentas seni atau acara penyambutan tamu penting.
*** ***
Nah, itu dia 5 tradisi
yang masih dilestarikan sampai sekarang oleh masyarakat Bekasi. Meskipun
menjadi kota metropolitan yang maju dan berkembang, nyatanya masyarakat Bekasi
masih peduli untuk ikut menjaga tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang
mereka, lho!
Bagaimana, tertarik
untuk menyaksikan 5 tradisi yang sudah saya tuliskan di atas? Jika iya dan kamu bukan termasuk warga Bekasi asli alias qaum-qaum pelancong dari luar Kota Bekasi, jangan
lupa untuk pesah hotel di Bekasi dulu. Lebih mudah lagi kalau kamu mencoba pesan lewat
aplikasi Airy. Tak hanya di Bekasi saja, bahkan kamu juga bisa menyewa
penginapan murah dimana saja lewat aplikasi ini. Mau di Bekasi,
Banyuwangi, Bali, Jambi, Kediri…bisa! Makanya, buruan dicoba, kuy!
8 comments
Keren nih.
BalasHapusMasih melestarikan tradisi yang ada di tengah kemajuan jaman.
Ternyata meski dekat dengan jakarta yang metropolis, ternyata tradisi2 tempo dulu itu masih dilestarikan..salut!
BalasHapusWis, lagi di Bekasi apa gimana? atau mungkin lagi di Pal Merah lagi?
BalasHapusEnggak ada tradisi membuang sesuatu ke Bantar Gebang ya.
BalasHapusSeumur-umur, saya ke Bekasi bisa dihitung pakai jari. Kerja sebagai surveyor lapangan selama seminggu penuh. Terus main buat ketemu anak-anak bloger baru satu kali. Cuma mampir ke alun-alunnya itu juga. Enggak sempat buat menjelajahi tempat lain. Wahaha.
BalasHapusBingung juga sih kalau ke sana mau main ke mananya. Sekalinya diajak, malah ke malnya waktu itu sama seorang perempuan (katakanlah dia gebetan), tapi karena saya malas jauh-jauh, akhirnya saya tolak. Ehehe. Malah dia yang saya suruh ke Jakarta. Dan dia mau. Sok keren banget dulu emang anaknya.
Sedekah Bumi hampir mirip dengan Kenduri Blang (Syukuran Sawah) di Aceh. Setelah panen, akan ada syukuran kecil-kecilan dan seluruh warga ikut berpartisipasi.
BalasHapusduuh kalo yg Nyorog, aku udh psti gagal, ga bakalan jadi itu makanan bikinan sendiri hahahahah. Yg ada aku curang ntr, pesen ama org lain hihihi....
BalasHapusga nyangka bekasi msh mempertahankan bbrp tradisi begini yaaa. bagus sih sbnrnya, apalagi makin kesini,udh banyak budaya2/tradisi daerah yg hilang. semua kegerus ama kemudahan teknologi.. Salut aku kalo orang2 di sana masih setia melakukan..
Ternyata di bekasi ada tradisi unik yah. kirain bekasi tuh kota yang terbentuk karena adanya pendatang
BalasHapusYakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^