Momong Ponakan (Lagi) di Taman Bunga Purworejo
Senin, Maret 30, 2020
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Ibu saya sempat woro-woro, kalau di dekat rumah ada
taman bunga yang baru saja dibuka. Dari kalimat woro-woro yang beliau sampaikan, sepertinya ada semacam “kode”,
bahwa ibu mengajak saya untuk mengunjungi taman bunga yang bernama Taman Bunga
Asmara 2 ini. Baiklah, mari kita kemon, buk! Mumpung saya pulang dan ada
ponakan yang nginep di rumah, sekalian diajak wae.
Om Arip : “Ikut, nggak?”
Ponakan : “Kemana, om?”
Om Arip : “Taman bunga.”
Ponakan : “Taman bunga?”
Om Arip : “Iya…”
Ponakan : “Yes-yes. Ikut, om.”
Om Arip : “Sholat ashar dulu tapi. Habis itu baru berangkat.”
Ponakan : “Oke.”
Sementara ibu saya….
Ibu : “Sido….?”
Saya : “Lah, pripun to, buk? Terose pengen mriko?”
Ibu : “Ibune tak mbonceng tekan Turusan (nama desa) wae. Meh
tilik wong loro. Mengko nek wis balik seko taman bunga, ibune diampiri meneh.”
Saya : “Mboten sios ting taman bunga?”
Ibu : “Ora wes.”
SECEPAT ITU KEINGINAN
BELIAU BERUBAH.
***
Usai sholat ashar,
saya, ibu, dan dua ponakan, kemudian berangkat menuju ke Taman Bunga Asmara 2. Sesuai
permintaan ibu, sebelum sampai di taman bunga, beliau turun di depan rumah
temannya yang ingin ia jenguk karena sakit. Kami bertiga, lanjut ke taman
bunga.
Selang beberapa menit setelah
ibu turun, sampailah kami di lokasi. Begitu selesai memarkirkan sepeda motor,
kami berjalan ke arah pintu masuk yang sekaligus dijadikan sebagai loket
penjualan tiket.
“Silakan, mas.”
Dengan senyum ramahnya,
ibu-ibu penjaga loket di sore itu menyerahkan tiket sambil mempersilakan saya dan ponakan masuk ke dalam taman.
Setelah menuruni
beberapa anak tangga, kami mulai berjalan menyusuri area taman. Hamparan bunga celosia berwarna merah dan kuning cerah menjadi
suguhan apik yang menyambut kedatangan kami. Tanaman yang dipercaya bisa menyembuhkan
beberapa penyakit ini memang menjadi bunga primadona di Taman Bunga Asmara 2.
Selain hampir 75% mengisi lahan taman, warnanya yang mencolok memang menjadikan
bunga celosia menarik untuk dijadikan
sebagai spot foto maupun objek fotografi.
“Stop. Berhenti dulu disitu.”
Jiwa-jiwa pengabdi
konten saya seketika keluar, saat menemukan satu titik foto yang pas untuk
dijadikan bahan pelengkap tulisan di blog.
Dengan latar bunga celosia dan jalan
setapak yang tersusun dari potongan-potongan kayu, foto dari dua ponakan yang
pernah saya “mong” ke TPA Jetis ini berhasil saya abadikan. Setelah beberapa
kali jepretan, kami pun melanjutkan perjalanan.
“Yoh, lanjut jalan lagi. Mau ke mana?”
“Naik ke situ, boleh, om?”
Sebuah panggung bambu
menjadi tujuan kami berikutnya. Layaknya tempat wisata kekinian lainnya, di
atas panggung yang dijadikan sebagai gardu pandang ini juga tersedia beberapa
spot foto. Mulai dari becak, sebuah tiruan menara, serta satu objek wajib yang
tak pernah absen dari embel-embel kata instagramable,
yaitu kerangka “love” yang dihiasi dengan bunga-bunga imitasi.
Mungkin maksudnya mau bikin Tugu Monas kali, ya?
Puas dengan view pemandangan dari atas panggung,
ponakan kembali mengajak saya turun untuk mengeksplorasi sisi lain dari Taman
Bunga Asmara 2.
Pertama, kami menuju
ke lahan yang ditanami dengan tanaman kumis kucing yang ada di sebelah timur
panggung bambu. Selain bisa menikmati indahnya bunga berwarna putih dan merah
muda, di area kumis kucing ini pengunjung juga bisa berfoto dengan latar
belakang kincir angin berukuran raksasa.
Beberapa langkah dari kawasan
kumis kucing, ada kawasan bunga matahari dan playground arena untuk anak-anak. Dari hasil pengamatan saya, sepertinya
tanaman penghasil biji kuaci ini belum lama ditanam, jadi belum ada yang
berbunga. Sementara di playground
arena, baru ada beberapa permainan yang tersedia, seperti perosotan, ayunan,
serta satu set permainan yang terdiri dari jembatan kayu dan terowongan drum
bekas.
Berjalan ke area
selanjutnya, ada spot foto pagoda. Bangunan bernuansa Tiongkok ini berada di
sebelah barat panggung bambu. Jujur, dari beberapa spot foto yang dibuat oleh
pihak pengelola, spot pagoda menjadi spot terbaik menurut saya. Bentuknya yang
presisi dan rapi, membuat spot pagoda banyak diminati pengunjung untuk berfoto.
Bahkan, saat saya ke sini, ada mbak-mbak yang lagi syuting video klip, lho!
Purworejo local pride, bro! Wkwkwk. Artis
lokal mungkin. Saya kurang tahu. Hehehe…
***
Hampir semua titik di
Taman Bunga Asmara 2 sudah kami kunjungi. Matahari yang mulai tenggelam ke
peraduan, perlahan memaksa kami untuk segera menyudahi piknik sederhana ini.
Sambil berjalan keluar
melewati jalan setapak di antara kumpulan bunga celosia, saya iseng bertanya kepada dua ponakan saya.
“Seneng, nggak?”
Meskipun sempat tertinggal sepersekian detik dari sang kakak saat menjawab pertanyaan yang saya ajukan, tapi jawaban sang adik pun kurang lebih sama :
Meskipun sempat tertinggal sepersekian detik dari sang kakak saat menjawab pertanyaan yang saya ajukan, tapi jawaban sang adik pun kurang lebih sama :
“Seneng, om….”
Alhamdulillah, setidaknya sedikit emosi dan drama ribetnya proses pembujukan karena alasan
“aku belum mau pulang, om”, bisa terobati saat mendengar jawaban itu keluar dari mulut mereka.
***
Misal kondisi sudah
memungkinkan dan pas Om Arip pulang, kita jalan-jalan lagi, ya. Dua adeknya
diajak sekalian. Biar rame :) Mau ke mana? Hutan Mangrove Demang Gedi? Gua Seplawan? Atau Pantai Jati Kontal?
44 comments
Cakep banget tempatnya Mas.
BalasHapusSeger-seger pemandangannya.
bisa untuk cuci matah ya gan
HapusFoto terakhir, ponakanmu keliatan menyatu ama bunganya. lagi praktik adaptasi ama lingkungan kayaknya.
BalasHapus(kalo dilanjutkan jadi gombalan ==> wa, ponakanmu itu di poto terakhir sulit bener dibedakan ama bunganya, sama2 cantik apa ya..)
Ati ati om haw mau ngrayu ponakane om inu, wkwkwkkwk
HapusMasih bayi, Haw xD
HapusHAHAHAHAHA
HapusKenapa saya malah baca komentar ini, ya Allah?
HapusIni semua salah si Haw, Yog...sumpah, salah dia. Wk
Hapussaya pernah ke purworejo nginep malah di rumah saudara, tapi saya tidak tahu ada tempat yang indah seperti gambar diatas
BalasHapusPurworejo mana mas? Beda kecamatan mungkin sama lokasi taman bunganya
Hapusom yang baik, pasti banyak gadis2 yang lirik2 nih
BalasHapusWkwkwk
HapusBagus banget sih bunganya. Ceria gitu, seceria adeknya. asik nih si oom ngajakin ponakannya cuci mata😊
BalasHapusYeai...
HapusOm wisnu momong po golek kontheeend ? #ngaku nu ngaku wkwkkw
BalasHapusEh sek sek, aku meh komen wisnu santun juga yo, kaleh ibuk ngagem bahasa krama inggil, aku lo ijik tetep ngoko huhuhu
Oiya, ini taman di purworejo sebelah ndi to patokane?
Bungane sih cantik2, ijik baru juga sih yo
Tapi aku kok kaget ya nu, bunga kumis kucinge mekrok banget, biasane sing pernah takliat memanjang mandan ungu putih tapi kecil kecil
Iki kok bisa megar gitu ya
Bunga celosiane juga apik, pesti bar iki langsung terkenal bar direview sang pengabdi konten wkwkwk
Etapi bener sik paling apik bahian pagodane nu, ala ala di luar negeri yo, berasa di Shang hai hahai
E btw dirimu ga melu syuting tah? Sapa ngerti dijak dadi fotomodel videoklipe wkwkkw, apa paking yutubwr paling hahahha
Ya, walaupun saya nggak ngaku, tentu anda tahulah mbak. Sesama bloger ini xD
HapusKadang juga masih kecampur sama ngoko juga ogg mbak. Kalau suruh kromo semua, kadang aku isih akeh luput e.
Ini deket SMA 5 Purworejo mbak. Arah Magelang.
Aku awal e yo heran, kumis kucing kok kaya gini. Mungkin kumis kucing dari jenis lain mbak. Soalnya si plang keterangan itu, tulisan e kumis kucing sih.
Iya dong saya tahu banget ituh wakakakkakak
HapusPodo jeh, padahal klo bapak ke simbahku dari bapak tu kromo, tapi klo ibu ke simbahku dari ibu ngoko
Owalah deket sma 5, aku kayake ngerti deh nek arah magelang
Purworejo itu dekat Purwokerto ngga sih mas Wisnu? Namanya soalnya mirip.😅
BalasHapusDari semua spot taman bunga itu, memang cuma pagoda itu yang sepertinya paling oke, cocok banget buat diunggah ke Instagram. Buktinya ada yang sampai buat video klip ya.😊
Kalau pakai kendaraan sendiri, paling ya bisa ditempuh 3 sampai 4 jaman mas. Lumayan jauh.
HapusTiga empat jam lumayan jauh ya, seperti dari kab. Serang ke kota Bekasi.
HapusOm yang baik, mau mengajak keponakannya liburan. Meski liburannya dekat rumah :D
BalasHapusJalan bareng keponakan memang menyenangkan, walaupun terkadang juga melelahkan
Ini taman bunga di purworejo bagian mana mas?
dulu aku pernah tinggal di desa jenar wetan selama 3 bulan. Paling dekat yaa ke pantai, belum pernah dengan tentang taman bunga :D
Masuknya ke Kecamatan Loano mas. Arah Magelang-Wonosobo. Ini juga masih baru sih. Baru buka Desember 2019 kemarin.
Hapusapa kabar ya taman taman kayak gini pas musim corona
BalasHapuskeinginan ibu memang secepat kilat berubah ya mas
sama heheh
aku salut panjenengan berbasa krama beda sama aku wkwk
iya itu monasnya nanggung tapi gpp kok masih instagramaebl
klo korona ilang pingin ke taman taman kayak gini sambil guling guling kayak syahrini huhu
Sepi sepertinya. Apalagi juga udah ada imbauan dr pemerintah buat nutup tempat-tempat wisata.
HapusKadang-kadang juga masih pakai ngoko mas.
Sayang e kalau taman bunga asmara yang di purworejo belum bisa dipakai buat guling-guling. Masih full tanah semua. Apalagi bekas sawah, masih becek-becek.
Aku kok mbayangin mas ikrom guling guling di taman bunga yo hahhahhahaha
Hapusgileee, hasil potonya berkelassssssss sekali. Bagosssss
BalasHapusPeres feb, peres..... XD
HapusWisnu Tri...kok panggilan e dadi om arip to? 😀
BalasHapusOm yang baik tenan nek Iki. Mbalik e njajan bakso paling terus an😀
Arip itu nama panggilan kalau di rumah mbak. Hehe.
HapusEnggak sempet mbak, ngepasi maghrib waktu itu. Jadi langsung pulang.
Aku pasti akan menghabiskan waktu seharian penuh di tempat seperti ini hanya untuk menikmati pemandangan sambil diam dan merenung.
BalasHapusNtaps! Anak perenung.
Hapus( PERENUNG )
Wah, jadi inget taman bunga yang ada di puncak ini. Gue kalo ke situ pasti bengang bengong doang. Hahaha.
BalasHapusNggakpapa bengang-bengong doang, Di. Asal jangan mencret aja. Hahaha
HapusKENAPA MENCRET WEEY!
HapusKARENA ENCER!
HapusIbu saya kadang-kadang juga labil tuh. Bukan perkara ke tempat wisata, sih. Tapi ya, tetap aja. Waktu itu bilang pengin makan martabak telur, giliran udah dibeli dan baru makan satu biji tiba-tiba kepengin yang manis. Mana mesti beli lagi saat itu juga. Hahaha.
BalasHapusKadang-kadang saya iri melihat orang-orang yang bisa seru-seruan sama ponakannya atau sepupu. Lah, saya dalam 7 tahun terakhir ini enggak bisa main bareng lagi. Rata-rata udah besar semua. Sekalinya ada, eh saya malah kurang dekat sama keluarganya. Sodara jauh banget gitu.
Nggakpapa, Yog. Karena siapa tahu, di sepotong martabak manis yang dimakan ibumu itu ada pintu surga. *agamis banget gue xD
Hapusalhamdulillah krucil2nya seneng.. besok2 jangan lupa ajakin jalan2 lagi ya om :D
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Siap om!
HapusMasya Allah, bagus skali warna bunganya.. macem di luar negeri, hehe..
BalasHapusIya :)
HapusItu namanya bunga apa sih yang warna-warni itu? Sering liat pas di Kopeng tapi gak tahu namanya ahahhahah
BalasHapusCelosia mas
BalasHapuspemandangannya bagus sekali kak, semoga suatu hari nanti aku bisa kesana ya :D
BalasHapusYakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^