Nginep di Shakti Capsule Hotel Jakarta. Biar Kayak Astronaut!
Kamis, April 30, 2020
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dari Stasiun Juanda,
saya memesan ojek daring untuk menuju ke Jalan Batu Tulis Raya Nomor 8, Jakarta
Pusat. Tak butuh waktu lama, kurang lebih sepuluh menit setelah sepeda motor berjalan,
sampailah saya di depan gedung bertingkat dengan dominasi warna biru cerah di
dinding kacanya. Ya, inilah lokasi penginapan yang saya pesan untuk menikmati
malam terakhir di ibu kota. Shakti Capsule Hotel Jakarta.
***
Sambutan hangat lirih terdengar
saat saya membuka pintu lobi hotel. Sambil menyunggingkan sedikit senyum
sebagai balasan, saya berjalan mendekati meja resepsionis untuk melakukan check in.
“Atas nama siapa, mas?”
“Wisnu.”
“Baik, silakan tanda tangan di sini.”
Selembar kertas berisi
detail pemesanan disodorkan. Selesai membubuhkan tanda tangan dan meninggalkan
KTP sebagai jaminan, saya mendapatkan satu kartu akses berwarna abu-abu,
lengkap dengan kata sandi agar bisa terkoneksi dengan jaringan wi-fi.
“Kapsul 201 di lantai 2, ya, mas. Ini kartu untuk akses pintu
ruangan, kapsul, sama lokernya. Dan ini password wi-finya.”
“Baik, mas, terima kasih.”
Dari lobi, saya
berjalan kaki menaiki beberapa anak tangga menuju ke lantai dua. Lumayan.
Bisa untuk membakar timbunan kalori di badan. Hehehe.
Sesampainya di lantai
dua, saya langsung membuka pintu ruangan dan mencari kapsul bernomor 201 yang
akan saya jadikan kamar untuk bermalam. Untunglah langsung ketemu, karena
kapsul 201 letaknya persis berada di dekat pintu.
Password wi-fi sudah saya hilangkan dengan photoshop '3')/
Ssssrrtttt….
Begitu bunyi khas yang
keluar saat saya berhasil membuka kunci di kapsul 201. Dengan sedikit menggeser
ke arah samping, pintu kapsul yang awalnya tertutup, kini terbuka dan siap
ditempati sang calon “penghuni”.
“Kalau mau naruh barang, lokernya ada di sini, mas”
Belum selesai dengan urusan per-kapsul-an, seorang petugas
kebersihan tiba-tiba memberitahu saya tentang keberadaan loker yang masih ada dalam
satu ruangan dengan kapsul-kapsul tempat tidur.
Saya mendekat,
kemudian menempelkan kartu di loker bernomor 201. Sayang, pintu loker tak mau
terbuka. Dua kali mencoba, hasilnya masih sama. Pun ketika dites dengan kartu
akses yang dipegang oleh sang petugas kebersihan. Loker tetap terkunci dan
enggan terbuka.
“Ada gangguan sepertinya, mas. Minta ganti kapsul ke resepsionis
aja, mas. Bisa, kok.”
“Oh, enggak usahlah. Barang bawaan saya juga enggak banyak. Cuma tas punggung ini.”
Petugas kebersihan
sempat menyarankan saya untuk mengganti nomor kapsul, tapi saya tolak karena barang yang saya bawa memang sedikit dan tidak
terlalu membutuhkan fasilitas loker. Solusinya? Barang bawaan saya masukkan ke dalam kapsul
saja. Beres!
Suasana
di dalam kapsul…
Kartu akses saya
selipkan ke dalam slot yang tersedia. Dalam hitungan detik, kapsul yang semula
gelap, berubah menjadi terang setelah lampu berwarna biru menyala. Dan, seperti
inilah interior dari kapsul yang ada di Shakti Capsule Hotel Jakarta.
Sekilas, suasana di
dalam kapsul memang mirip dengan set di film-film bergenre ruang angkasa. Desainnya
futuristik dan dilengkapi dengan berbagai macam tombol untuk mengatur fitur-fitur
khusus yang tersedia. Mulai dari pengatur kecepatan kipas untuk sirkulasi
udara, hingga tombol-tombol untuk mengatur lampu dan mengunci pintu.
Dari segi fasilitas,
masing-masing kapsul juga telah dipasangi dengan satu televisi layar datar, headphone, sebuah brankas kecil untuk
menyimpan barang berharga, serta satu cermin berukuran raksasa, lengkap dengan
lampu LED yang bisa berubah warna disekelilingnya.
Nah, bagaimana tentang experience menginap di Shakti Capsule Hotel Jakarta? Jujur, kalau saya sih, nikmat dan enjoy-enjoy saja. Tetep bisa
tidur dengan nyenyak, karena suasana di dalam ruangan maupun di dalam kapsul
cukup kondusif. Kekhawatiran saya tentang hawa panas selama di dalam kapsul ternyata juga terbantahkan,
karena ya, it’s like a normal condition,
dude! Di dalam kapsul enggak pengap dan enggak panas sama sekali.
Fasilitas
di Shakti Capsule Hotel Jakarta…
Saya memesan kapsul
dengan tipe single via Traveloka
(sengaja dibuat berwarna biar kaya link aktif –padahal bukan, karena ini bukan tulisan berbayar). Dengan harga Rp 114.475,
saya mendapatkan kapsul berukuran (sekitar) 2X1 meter untuk menginap selama
satu malam. Oiya, harga di atas tidak termasuk dengan sarapan, ya!
Selain mendapatkan
kapsul yang aesthetic layaknya
pesawat ulang alik, di dalam kapsul juga telah disediakan handuk, sikat dan
pasta gigi, serta sebotol air mineral berukuran mini. Sementara untuk sabun dan
sampo, pihak Shakti Capsule Hotel Jakarta menyediakannya langsung di
botol-botol dispenser yang menempel di dinding kamar mandi.
Untuk urusan kamar
mandi, meskipun menerapkan konsep shared
bathrooms, namun pihak hotel tetap memisahkan antara kamar mandi perempuan
dan kamar mandi untuk tamu laki-laki. Nilai plus yang saya acungi jempol, nih! Di
lantai yang saya gunakan kemarin, tersedia empat bilik kamar mandi yang
dilengkapi dengan shower air hangat,
empat bilik khusus untuk toilet, serta satu wastafel berukuran besar yang bisa
digunakan untuk dandan, cuci muka, sikat gigi dan selfie.
Sementara untuk fasilitas
ruang ibadah seperti musholla, tersedia di lantai satu. Letaknya ada di sebelah
ruangan kapsul. Dengan ukurannya yang kecil, musholla ini memang tidak bisa
menampung banyak jamaah. Ya, maksimal tiga atau empat orang saja.
Recommended-kah…?
Kalau kalian tanya ke
saya, iya, recommended!
Karena dengan
harga seratus ribuan, kita sudah bisa mendapatkan kapsul yang bersih dan
nyaman. Oh, iya, Meskipun ukurannya hanya cukup untuk rebahan dan duduk-duduk
saja, tapi sirkulasi udara di dalam kapsul tetap bagus dan terjaga, kok! Jadi, bebas pengap dan enggak panas.
Nah, satu lagi nilai
plus dari saya yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kalian
memutuskan untuk menginap di Shakti Capsule Hotel Jakarta, adalah adanya
pemisahan kamar mandi untuk tamu perempuan dan tamu laki-laki. Jadi, inysallah
lebih aman dan enggak bakal nambahin banyak drama di Jakarta seperti yang saya
alami. Ehe…
Plus
– minus menginap di Shakti Capsule Hotel Jakarta…
Plus :
1. Lokasi di pusat
kota Jakarta, dekat dengan Stasiun Juanda, Monas, dan Masjid Istiqlal.
2. Kapsul bersih dan
nyaman.
3. Koneksi wi-fi
lumayan kencang dan stabil.
4. Kamar mandi
dipisah antara tamu perempuan dan tamu laki-laki.
5. Cukup murah (Rp 114.475 –harga di aplikasi Traveloka
untuk tanggal 22 Februari 2020)
Minus :
1. Air mineral
terlalu kecil. Iya, kecil banget. Wkwkwk.
2. Di dalam kapsul
hanya ada colokan untuk USB. Enggak ada colokan lain. Jadi, kalau kamu berniat
untuk membawa laptop dan pura-pura produktif di dalam kapsul, usahakan baterai
dalam keadaan bagus dan terisi penuh.
Behind the scene : di balik foto kapsul yang terlihat rapi
45 comments
Ini sih keren bingits mas.. murah juga..
BalasHapusWeeee, ini sih lain dari yang lain, boleh juga nih kalau suatu saat ke Jakarta :)
BalasHapusbangke... kirain tadi itu tulisan biru link, udah siap saya pencet, taunya gabisa, tak kirain laptop saya bermasalah lagi...
BalasHapusuntuk harga, saya nggak tahu ya dibandingin ama airy oyo atau apa, sebab saya belum pernah nginep di sana. namun, kalo ternyata nggak berisik dan nggak bau terutama, ya sepertinya menarik untuk jadi pilihan.
Apakah jebakan ini bisa dikatakan berhasil? Sudah memakan satu korban manusia untuk memencet tulisan biru yang ternyata hanyalah tulisan biasa dan bukan link?
Hapuskeren ini mas, aku harus coba, pernah hotel capsul di singapur, memilih nya karena super murah dari pada hotel pada umumnya. tapi kalau di indonesia termasuk baru ya. kalau murah sih masih hampir sama dengan airy. tapi patut di coba karena baru booming di indonesia. terimakasih ulasanya
BalasHapusSiap, terima kasih kembali...
Hapuskeren banget sih ini, boleh banget nyoba untuk ke sini.
BalasHapusNah ini dia hotel capsule astonot yang udah kunoted cukup lama, ntar kalo ke Jakarta pengin nginep disana.
BalasHapusPernah baca sejak awal rilisnya, langsung bikin kesengsem pengin nyoba ngrasain :)
Saya baru tahu pas mau booking kemarin mas. Ternyata dari beberapa sumber yang saya baca, udah buka dari setahun yang lalu. Malah ini jadi hotel kapsul pertama di Jakarta katanya. Semoga bisa segera nyoba, Mas Him.
HapusWah itu beneran 2x1? Di foto tuh pas awal keliatannya luas lho itu. Hmmm agak sayang sih dalemnya cuma kabel usb aja. Untung udah baca di sini duluan. Jadi ga shock kalo langsung ke sana. :p
BalasHapusKurang lebih segitu, Di. Kalau mau yang lebih luas, pesen yang tipe double aja. Bisa buat guling-guling sambil kayang itu. Hahaha.
HapusBhuwaahahaha ...
HapusNgga sekalian salto juga 🤸😂 ?
GIMANA COBA CARANYA GULING2 SAMBIL KAYANG HEEEII.
HapusSEBENTAR, SAYA BAYANGKAN DULU.
HapusDesainnya unik dan menarik sih menurutnya, pantas buat dicoba kalo mau nginap di Jakarta nih.
BalasHapusWahhh kalau ga ada colokan, berarti colokan tipinya aja dicabut hha XD
BalasHapusNah, masalahnya, saya juga nggak tahu, itu colokan di mana :D
HapusJadi pengen nyobain, walaupun salah satu kekurangannya colokan itu cukup menjadi perhatian sih, listrik bagaikan kehidupan sekarang, apalagi sehari untuk nyobain, sekalian isi daya. Lain kali wajib bawa wayer inimah, hahaha..
BalasHapusWayer? Buat apa gerangan?
Hapusiya mirip di scene2 film luar angkasa, aku malah bayanginnya mirip capsule yg bawa Goku ke bumi ahaha..
BalasHapuswalaupun kecil dan murah, tapi fasilitas yang disediakan cukup lengkap juga ya, salut, mana artistik bgt lagi tempatnya.. yang patut disayangkan di dalam kapsul ngga ada colokan selain colokan usb..
-Traveler Paruh Waktu
Sayangnya ini memanjang, bukan bulat. Jadi beda jauh. Hahaha
HapusKayak kamare doraemon ya nu heheheh
BalasHapusMurah banget lagi, cocok buat istirahat aja kalau type kamar begini, bukan untuk yang stay sepanjang hari
Tapi alhamdulilah isih iso ambegan yo nu #yaiyalah mb nit kan dah didesain khusus piye to hahhaha #sungkem nu
Ehmm...lumayan tercerahkan juga bab kamar mandinya yang bisa share dg yang lain, untung dipisah yo antara men n woman, nek ora bisa nyasar mlebu hahahahahhh
Tapi bagus euy, cukup terjangkau apalagi buat yang traveler solo
Nah, iya mbak. Cocoknya buat kaum-kaum yang cuma butuh buat "istirahat aja" dan minim budget. Terjangkau sih.
HapusNggak tau kenapa saya sering parnoan, kalo di tempat yang agak kecil gitu. Wkwk pikiran tentang adegan film horor kerap membayangi diri. Ini per orang yakan ka? Iya iyalah berdua mana muat sih, atau ada kapsul yang lebih gede mungkin untuk berdua?
BalasHapusMenurut saya desain kapsulnya udah kece abis, ala ala film hollywood yah mantap😀
Ada yang tipe double juga sih, misal buat dua orang atau butuh space yang lebih lebar. Kalau yang saya pesen, iya, kapsul untuk satu orang aja.
HapusWaahhh seru pastinya, kira-kira kalau lama-lama didalam kapsul itu bisa berubah jadi avatar ngga ya? hehehe.
BalasHapusUntuk harga memang sangat terjangkau untuk fasilitas yang ada didalam kapsul tersebut, seandainya lebih mahal lagi mungkin ada fasilitas lainnya yang lebih dibutuhkan saat berada didalam kapsul. Kerenn...
Jadi power ranger mas, bukan avatar. Wkwk
HapusNek buat single ato pas pergi sendirian...asyik ya. Tapi kerasa sempit nggak pas di dlm? Kejeduk2 gitu ndak kepalanya...aku kok ngebayangin e kayak di dlm lubang/di laci.
BalasHapusKalau saya nyaman-nyaman aja sih mbak. Pas-lah itungannya, nggak sempit. Kalau kejeduk ini kadang-kadang. Hahaha.
Hapuskenapa mukanya ditutup ponsel mas ganteng wkwkwk
BalasHapuswah aku malah belum coba
di surabaya ada si udah dari dulu planning eh keburu ada korona
pengen banget sambil puterin disko macam pamer bojo asyik tuh buat konten yutub
eh enak juga toiletersnya disediakin
harga segitu di jeketi mayan murah
Nah, sayang e suara cuma bisa keluar dari headphone dan ada larangan nggak boleh ribut-ribut di dalem kapsul. Jadi kurang cocok buat disko-disko.
HapusSaya sedang meminimalisir mengunggah foto muka "full version" *halah* wahaha
Kapsulnya nampak luas mas. Berbeda dengan kamar kapsul yang pernah saya kunjungi di hotel lain. Salam kenal, mas.
BalasHapusSalam olahraga...
Hapus((sengaja dibuat berwarna biar kayak link aktif padahal bukan, karena ini bukan tulisan berbayar))
BalasHapusBagian itu tai juga. Hahaha. Terasa lagi pengin iseng-iseng songong gitu.
Berbeda denganmu yang merasa nyaman, saya kayaknya malah susah tidur kalau tempatnya aneh-aneh. Mana disediakan headphone pula, setel musik sambil nyanyi-nyanyi yang ada mah bukannya tidur. Mungkin cocoknya buat tempat pelarian ketika saya lagi patah hati.
Mencoba memasukkan unsur komedi, Yog. Semoga bisa diterima khalayak. Hahaha.
HapusWah, yasudah. Semoga jangan sampai nginep ke sini lah, kamu. Biar tetap sehat gembira, bebas patah hati 👍
Kalau saya pastinya sudah dibuatnya keder itu
BalasHapusBuka pintu kebingungan, maklum wong ndeso
Soal kamar mandi memang harus seperti itu, dibuatkan terpisah.
Nah, pas saya kebetulan malah dikasih tahu caranya sama mas-mas petugas kebersihan itu mas. Gampang juga sih, tinggal tempel, udah. Bisa langsung dibuka.
HapusMenarikk nih mas, pengen cobaain. Asik kayanyaa kaya di tenda tp di dalam kapsul #ehgimana wkwkw bisa dinyalain lampu terang nggak di dalam kapsulnya? Apa emang lampunya biru ajaa?
BalasHapusLamaa banget rasanya aku gak sowan ke sini hehehe sehat" mas 😁
Lah, gimana????
HapusAda mbak, bisa kok dibuat versi terang.
Alhamdulillah :)
Aku salah satu yang tidak memilih hotel capsule untuk dijadikan tempat menginap. Tau sih harganya murah, tapi aku butuh space aja gitu walau sekadar tidur. Terlebih, gak sanggup karena kamar mandinya sharing. Tapi pernah tuh temanku dua orang ke bandung nginep di hotel capsule, mereka betah-betah aja sama kaya kamu hehehe. Btw, tulisan biru di kata traveloka dan kamu jelasin kalau itu bukan link aktif emang bikin ketawa, jadi kalau itu salah satu unsur komedi, aku dapet lucuknya hahaha.
BalasHapusOiya, hotel capsule di Bandung ada bobobox, inap capsule, shakti juga ada tuh kalau gak salah, mereka selain punya hotel emang punya capsulenya juga sama kaya yang di Jakarta. Kalau kamu sedang di Bandung dan butuh, bisa dijadikan pilihan tuh.
Sebenernya ada lampu yang versi terang juga si, May. Tapi ternyata pas tak cek di galeri, lhakok nggak kefoto. Ada satu, tapi itu foto selfie. Wahaha, nggak jadi tak pasang.
BalasHapusBerarti harus saya tambahi kalimat "cocok untuk kamu yang nyari penginapan dengan budget minim dan sanggup tidur di ruang berukuran kecil" mungkin ya :D
BalasHapusWah, terima kasih atas rekomendasinya. Bisa nih dicoba kalau pas ke Bandung | Kapan? | Kapan-kapan -____-
Aku penasaran sih nginep di kapsul hotel. Waktu ke Jepang kemarin sbnrnya pgn coba , tp pas DTG pertama Ama suami dan anak, jd ga mungkin. Apalagi mereka jg ga Nerima anak2. Trus pas DTG keduakali, temenku yg ga mau, Krn takut sendirian -_-.
BalasHapusAlhasil Ampe skr blm kesampaian :D. Awalnya ygaku kuatirin sih, pengap itu mas. Tapi seharusnya mereka udh bikin saluran udaranya supaya udara segar tetep lancar lah yaaaa..
Kapan2 ah kalo sedang traveling yg bukan Ama keluarga, aku mau cobain kapsul hotel :D
Nginep di situ bareng Kenan pasti langsung gubrag-gubrug. Lupakan.. lupakan...
BalasHapusjarang-jarang ada pemisahan kamar mandi cowok dan cewek, bagus ini
BalasHapusseringnya yang aku temuin,kamar mandinya campur
jadi inget masa-masa pertama dulu nyobain tidur di dalam kapsul hahaha, meskipun sempit kecil ga bisa bebas gerak, tapi mayan juga apalagi memang harganya terjangkau
Yakin udah di baca? Apa cuma di scroll doang?
Yaudah, yang penting jangan lupa komen yes?
Maturnuwun ^^